Selasa, 29 September 2015

PO Haryanto

Kisah Haryanto merintis perusahaan angkutan PO Haryanto..

Merantau ke Jakarta tanpa uang dan pendidikan,  Haryanto akhirnya melamar sebagai anggota TNI. Setelah 20 tahun mengabdi di kesatuannya dengan pangkat terakhir kopral, beliau justru sukses berbisnis angkutan umum.

Kini penghasilannya tak kalah dengan para jenderal. Berkat ketekunan, keuletan, dan tentu saja garis keberuntungan yang tergores di tangannya, Haryanto akhirnya memetik buah usahanya.
Bagi Haji Haryanto ini disiplin memang bukan hal aneh. Maklum, beliau adalah mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Jangan pandang sebelah mata. Kariernya di TNI memang berakhir saat beliau berpangkat kopral. Tapi, Haryanto benar-benar sukses mengelola bisnis.

Saat ini beliau memiliki 83 bus eksekutif yang melayani jalur Jakarta-Kudus, Pati, Jepara, Ponorogo dan Madura Selain itu, ia juga memiliki 150 unit angkutan kota (angkot) yang merajai seluruh trayek di Tangerang serta memiliki show room mobil. Haryanto sendiri sebenarnya tak pernah menyangka ia akan menjadi pengusaha. Pasalnya, ia terlahir sebagai anak desa di Kudus, Jawa Tengah. Orang tuanya hanyalah buruh tani yang punya kerja sambilan sebagai tukang memisahkan tulang dan daging ikan di pasar.

Adapun Haryanto, sejak kecil dididik untuk bekerja keras, mulai dari menggembala sapi milik tetangga, berjualan es atau sebagai tukang ngarit demi menambah penghasilan bagi kelangsungan hidup keluarganya. Maklum, keluarganya adalah keluarga besar. Haryanto adalah anak keenam dari sebelas bersaudara.Meski ulet, ternyata Haryanto cukup bandel. Buktinya, beliau tidak menyelesaikan sekolahnya di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM) lantaran merasa tidak cocok. beliau lalu kabur dari rumah dan hijrah ke Tangerang. "Saya akan mengubah nasib," begitu tekadnya waktu itu.Berbekal tekad dan semangat yang kuat, di Tangerang Haryanto lalu mendaftar sebagai anggota TNI.

Sejak kecil Haryanto memang bercita-cita bisa berseragam loreng sambil memanggul senjata. Cita-citanya itu akhirnya kesampaian juga. Tahun 1979 beliau mulai bekerja di kesatuan angkatan udara Kostrad di Tangerang. "Saya dididik jadi pengemudi, tugas saya mengangkut alat-alat berat, meriam, beras untuk konsumsi dan perminyakan," kenang Haryanto. Penghasilan yang beliau kantongi waktu itu sekitar Rp 18.000 per bulan.

Bekerja sambilan jadi sopir angkot karena sudah bekerja dan mengantongi gaji, pada 1982 Haryanto memberanikan diri untuk menikah. Tapi, gaji belasan ribu yang diterimanya tiap bulan itu ternyata tak cukup untuk menambal semua kebutuhan hidupnya. Bahkan, rumah sewa berukuran 3 x 4 meter yang beliau huni bersama dengan istrinya tak mampu ia bayar. "Untuk membayar sewa rumah saja saya utang," kenangnya. Kepepet dengan kondisi keuangan yang minim inilah yang justru mempertebal semangat Haryanto untuk mulai mencari usaha sampingan. Pada 1984, dengan modal uang tabungan kurang dari Rp 1 juta, Haryanto nekat membeli satu unit mobil angkutan kota (angkot) buatan Daihatsu.beliau pun lalu menjadi sopir bagi kendaraan pribadinya yang berpelat kuning. Waktu itu rute yang ia tempuh Pasar Anyar-Serpong. "Dulu masih kebun karet, jalannya juga enggak sebagus sekarang," paparnya.
Di sela-sela waktu bekerja sebagai sopir kendaraan militer di kesatuannya, Haryanto pun meluangkan waktunya untuk menyopiri angkotnya. Saban hari beliau menyopir angkotnya pada pukul 15.00-16.00, kemudian bekerja di Kostrad hingga pukul 19.00. Selepas pukul 22.00, ia mulai mengemudikan angkotnya lagi hingga dini hari. Suka tidak suka, Haryanto harus mengurangi waktu tidurnya demi menafkahi istri dan ketiga anaknya.Berkat rajin menyopiri angkotnya, tahun-tahun berikutnya Haryanto terus membeli angkot dari uang yang ia sisihkan.

Modal untuk membeli angkot juga didapatnya dari hasil kerja sambilannya yang lain, sebagai perwakilan bus PO Sumber Urip yang ia tekuni sejak 1990-2000. Angkotnya terus beranak-pinak hingga puluhan dan terus bertambah menembus angka 100 unit. "Insya Allah sekarang saya telah memiliki jalur angkot hampir seluruh Tangerang," ungkapnya penuh syukur. Saat ini sekitar 150 angkot ada dalam daftar asetnya. Dari usaha angkotnya saja, jutaan rupiah berhasil beliau kantongi setiap hari.Tapi, Haryanto bukan orang yang gampang berpuas diri. Tahun 1990 ia membuka satu gerai showroom mobil di Tangerang yang khusus menjual angkot dari beragam karoseri. Gerai ini tak membutuhkan modal yang banyak, Haryanto hanya menyiapkan lahan bagi mereka yang ingin menjual angkotnya. "Modalnya hanya kepercayaan," tukas Haryanto. Showroom ini pun cukup laris, setiap bulan sekitar 20-30 unit mobil berhasil beliau jual.Pensiun dari kopral, gajinya jenderal karena putaran roda bisnisnya semakin kencang, Haryanto pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari kesatuannya di militer.

Kendati usianya baru 43 tahun, tahun 2002 lalu, ia melayangkan surat pengunduran diri. "Saya enggak dapat pesangon, tapi dapat pensiun Rp 800.000 per bulan," ujarnya.Sejak pensiun itulah Haryanto justru sibuk dengan mainan barunya, yaitu PO Haryanto yang dirintisnya pada tahun yang sama. Waktu itu Haryanto mendapat kucuran kredit dari Bank BRI sekitar Rp 3 miliar. Uang itu ia gunakan untuk membeli enam unit bus senilai masing-masing Rp 800 juta. "Pinjaman itu saya pakai untuk uang muka beli bus," katanya.Semula Haryanto mengoperasikan busnya untuk rute Cikarang-Cimone kelas non-AC alias ekonomi.

Sayangnya, bus jurusan tersebut sepi penumpang. Maka, ia mengalihkan ke bus eksekutif yang ber-AC dan membuat rute baru yang tujuannya tak jauh dari kampung halamannya, yaitu Jakarta-Kudus, Jakarta-Jepara, dan Jakarta-Pati. Demi menjaga kualitas, Haryanto mendidik sopir-sopirnya agar tidak ugal-ugalan dan diprotes penumpang. Walau sudah menjadi juragan, Haryanto pun tak segan-segan setiap hari nongkrong di terminal, memeriksa sendiri kondisi bus-busnya sambil mendengarkan keluhan penumpang.

Dari putaran roda bisnis di bisnis beragam angkutan penumpang ini, Haryanto kini menangguk pendapatan yang lumayan. Karyawannya pun kini telah mencapai 500 orang. "Saya enggak nyangka sekarang bisa menjadi pengusaha," ungkap Haryanto. Sebagai pengusaha, tentu saja penghasilan pensiunan kopral itu tak kalah dengan para jenderal.

Mengongkosi Sopir ke Tanah SuciPergi ke tanah suci adalah impian Haryanto, pemilik PO Haryanto. Itu sebabnya, ia selalu menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya. Berkat uang hasil tabungannya itulah, pada 1997, akhirnya ia bisa berangkat ke tanah suci bersama orang tua dan istrinya. Sejak kakinya menginjakkan tanah suci itulah ia berjanji pada dirinya untuk menjalankan bisnis ini dengan sungguh-sungguh. "Alhamdulillah saya bisa ke Mekkah juga dari hasil usaha angkot," ujarnya.
Haryanto agaknya sadar betul bahwa usahanya tak akan berhasil tanpa campur tangan Yang di Atas. Itu sebabnya, ia berikrar akan memberangkatkan sopir-sopirnya ke Tanah Suci. Maka dari itu, setiba dari Mekkah, kendati harga dolar sedang mahal-mahalnya, Haryanto memenuhi janjinya pada diri sendiri untuk memberangkatkan karyawannya naik haji. Kesempatan pertama itu ia hadiahkan pada satu orang sopir yang telah setia bekerja padanya. "Dia sopir pertama yang saya berangkatkan ke tanah suci," ujarnya.

Tradisi memberangkatkan karyawannya itu terus ia pelihara hingga sekarang. Bagi karyawan yang taat dan tekun beribadah, Haryanto tak segan-segan membagi tiket untuk beribadah ke Mekkah.



Hingga pertengahan 2015 kurang lebih pak Haji sudah mempunyai 143 armada bis , dengan rincian sebagai berikut :
HR 01 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD The Phoenix = Red Flamboyan

HR 02 : Hino R260 JetMarco biru Divisi Pariwisata

HR 03 : Mercedes-Benz OH 1626 Air Suspension Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Bojonegoro ) = Ferrari a.k.a Golden Fish

HR 04 : Mercedes-Benz OH 1626 Air Suspension Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Bojonegoro ) = The Pionner

HR 05 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans = Shugesti

HR 06 : Hino R260 Jetbus 2 non HD Black Gold ( Team Purwodadi ) = McLaren

HR 07 : Sold Out

HR 08 : Sold Out

HR 09 : Mercedes-Benz OH 1525 Jetbus Setra Hijau Divisi Pariwisata = Blastice

HR 10 : Hino R260 Jetbus Marco livery The Unicorn Putih Kuning ( Team Purwodadi ) = Ojo Dumeh

HR 11 : Sold Out

HR 12 : Mercedes-Benz OH 1525 Putih Ungu Setra Marco Divisi Pariwisata

HR 13 : Mercedes-Benz OH 1525 Putih Ungu Jetbus Setra Divisi Pariwisata

HR 14 : Sold Out

HR 15 : Mercedes-Benz OH 1525 Sprinter Marco Putih Biru Divisi Pariwisata

HR 16 : Sold Out

HR 17 : Mercedes-Benz OH 1525 The Purple Putih Ungu Setra Smile Divisi Pariwisata

HR 18 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans = Velocista

HR 19 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Blue Titans = Inshaf

HR 20 : Sold Out

HR 21 : Sold Out

HR 22 : Mercedes-Benz OH 1525 The Evogreen Setra Divisi Pariwisata

HR 23 : Mercedes-Benz OH 1525 Setra Marco The Green Titans Divisi Pariwisata

HR 24 : Sold Out

HR 25 : Mercedes-Benz OH 1525 Setra Marco Divisi Pariwisata

HR 26 : Mercedes-Benz OH 1626 Air Suspension Jetbus HD livery Symphonie ( Team Muria Raya ) = New Tatto 505

HR 27 : Sold Out

HR 28 : Mercedes-Benz OH 1525 New Marcopolo Non HD The Ocean Divisi Pariwisata

HR 29 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Orange

HR 30 : Sold Out

HR 31 : Sold Out

HR 32 : Mercedes-Benz OH 1525 Jetbus non HD livery The Unicorn Putih Ungu Divisi Pariwisata

HR 33 : Mercedes-Benz OH 1525 Jetbus non HD livery The Unicorn Putih Ungu Divisi Pariwisata

HR 34 : Sold Out

HR 35 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus Marco HD The Phoenix

HR 36 : Hino R260 Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Madura ) = Black Steel

HR 37 : Hino R260 New Marcopolo Hijau Tosca ( Team Purwodadi ) = Axelle

HR 38 : Sold Out

HR 39 : Sold Out

HR 40 : Sold Out

HR 41 : Hino R260 Jetbus Marco HD The Ocean ( Team Purwodadi ) = The Flash

HR 42 : Sold Out

HR 43 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Phoebus ( Team Muria Raya ) = Bonzaby

HR 44 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Phoebus ( Team Muria Raya ) = The Special One

HR 45 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus 2 HD livery Mozilla Black Gold

HR 46 : Mercedes-Benz OH 1526 New Marcopolo HD The Destroyer = Sang Pengembara

HR 47 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Blue Titans = Sang Prabu

HR 48 : Hino R260 Jetbus HD The Destroyer

HR 49 : Hino R260 Jetbus HD The Phoenix = Handsome

HR 50 : Hino R260 Jetbus 2 HD livery Mozilla Black Gold

HR 51 : Sold out

HR 52 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Madura ) = One Heart

HR 53 : Hino R260 Jetbus HD The Purple ( Team Solo ) = Sensitif

HR 54 : Hino R260 Jetbus HD The Purple ( Team Solo ) = Baby Alien

HR 55 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Purwodadi ) = Road Fighter

HR 56 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Madura ) = Red Devils

HR 57 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans ( Team Madura ) = Zhablenk

HR 58 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Madura ) = AL-Amin

HR 59 : Sold Out

HR 60 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans = New Persia

HR 61 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans ( Team Madura )

HR 62 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans = Deadline - Kejar Tayang

HR 63 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans ( Team Madura ) = The Survival

HR 64 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Purwodadi ) = P99 Walther

HR 65 : Hino R260 Jetbus 2 HD The Red Titans ( Team Bojonegoro ) = Cleopatra

HR 66 : Hino R260 Jetbus HD The Green Titans ( Team Bojonegoro ) = Persibo

HR 67 : Hino R260 Jetbus HD The Green Titans ( Team Bojonegoro ) = Positive

HR 68 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = Innocent

HR 69 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = De Javu

HR 70 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = Risbaena

HR 71 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = Serdadu a.k.a Mayoret

HR 72 : Hino R260 Jetbus 2 HD The Orange Titans ( Team Madura ) = Knight Rider

HR 73 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura ) = Integrity

HR 74 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura ) = Pesad

HR 75 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura ) = West

HR 76 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura )

HR 77 : Hino R260 Jetbus HD Biru Metalik livery Ex Tridifa Trans ( Team Solo ) = Montana

HR 78 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Biru ( Team Solo ) = Walisongo

HR 79 : Mercedes Benz OH Biru1526 Jetbus HD Biru Metalik livery Ex Tridifa Trans ( Team Bojonegoro ) = Hatim

HR 80 : Hino R260 Jetbus HD Biru Orange

HR 81 : Hino R260 Jetbus HD Biru Orange ( Team Madura ) = Sang Mahameru

HR 82 : Hino R260 Jetbus HD Biru Orange = Rainbow

HR 83 : Hino R260 Jetbus HD Ungu ( Team Madura ) = Mardatilla

HR 84 : Hino R260 Jetbus HD Ungu ( Team Madura ) = Imphosible Is Nothing

HR 85 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Executioner

HR 86 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Sun Breaker

HR 87 : Mercedes Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = Heroik a.k.a Seventeen

HR 88 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah Maroon ( Team Muria Raya ) = Goldenboy

HR 89 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah Maroon ( Team Muria Raya ) = Miracle

HR 90 : Mercedes Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = New Saphira

HR 91 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya ) = Sang Wali

HR 92 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya ) = The Best Moment BSQ

HR 93 : ***

HR 94 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = Wiro Sableng 212

HR 95 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Solo ) = Andromeda

HR 96 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Solo ) = Batavia

HR 97 : Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = Semar

HR 98 : Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = Maestro

HR 99 : Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya ) = Pedet Ucul

HR 100: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah ( Team Solo ) = Embun Seruni

HR 101: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah ( Team Solo ) = Gajah Kota

HR 102: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Stereo Love

HR 103: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Dewa Ruci

HR 104: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Fujiyama

HR 105: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Quality Time

HR 106: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = La Samba

HR 107: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Solo ) = Ningrat

HR 108: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = Lamborghini

HR 109: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Solo ) = New Viguran

HR 110: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Merah ( Team Muria Raya ) = Messi

HR 111: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Merah ( Team Muria Raya ) = Chicharito

HR 112: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya) = Sang Pemimpi

HR 113: Mercedes-Benz O500R 1836 Jetbus HD Air Suspension livery Mozilla Black Gold ( Team Muria Raya ) = New Inshaf

HR 114: Mercedes-Benz O500R 1836 Jetbus HD Air Suspension livery Mozilla Black Gold ( Team Muria Raya ) = Hurricane

HR 115: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = Rally Bus

HR 116: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Merah ( Team muria Raya ) = New Pholoss

HR 117: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Netral New Style

HR 118: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Sindhen Rathan

HR 119: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = New Tomboy

HR 120: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = Moslem

HR 121: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura )

HR 122: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Bojonegoro ) = Shangrilla

HR 123: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Bojonegoro ) = Parako

HR 124: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = The Breathe Virgin

HR 125: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = New Krisna

HR 126: Hino New RN 285 Jetbus 2 HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Hitam ( Team Madura ) = The Flairies

HR 127: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = Merpati Putih

HR 128: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = New Cenghoo

HR 129: Hino New RN 285 Jetbus 2 HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = New Porsche

HR 130: Hino R260 Jetbus 2 HD Air Suspension livery Mozilla Black Gold ( Team Wonogiri ) = As-Syabur

HR 131: Hino R260 Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Wonogiri ) = New AL-Malik

HR 132: Mercedes-Benz O500R 1830 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl ( Team Wonogiri ) = King Of The Night

HR 133: Mercedes-Benz O500R 1830 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl = Aston Martin

HR 134: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery Symphonie = New Mualaf

HR 135: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Black Gold ( Team Wonogiri ) = Star Gleam

HR 136: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Silver Biru ( Team Solo ) = Road Runner

HR 137: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Silver Biru ( Team Wonogiri ) = Voyager

HR 138: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Cepu )

HR 139: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Cepu )

HR 140: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = Toretto

HR 141: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = Star Queen

HR 142: Mercedes-Benz O500R 1830 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl ( Team Wonogiri ) 

HR 143: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl ( Team Bojonegoro ) = New Camuflase





1 komentar:

  1. Yang terkenal kok engga ada ya?
    HR Sensation sama idola saya Javas King

    BalasHapus